Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ekuilibrium

Analisis Kelembagaan Principal-Agent dan Property Right Komoditas Tembakau Terhadap Biaya Transaksi di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Ayu Novita; Rafael Purtomo; Sebastiana Viphindrartin
Jurnal Ekuilibrium Vol 1 No 2 (2017): JEK Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tembakau merupakan salah satukomoditi ekspor yang selalu diusahakan setiap tahunnya oleh petani diKecamatan Wuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kelembagaan principal-agent antarabelandang dengan petani tembakau, besar biaya transaksi ekonomi dalam kelembagaan principal-agent, danperan kelembagaan principal-agent dalam mengelola struktur biaya transaksi dalam tata niaga tembakau BesukiNa Oogst di Kecamatan Wuluhan. Penelitian ini menggunakan data primer dan petani tembakau berjumlah 45orangdan7 orang belandang sebagai responden. Alat analisis yang digunakan adalah snowball sampling denganteknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Di Kecamatan Wuluhan terjadi hubungan kelembagaan principal-agent dalam tata niaga tembakau, dimanapedagang atau belandang sebagai principal dan petani tembakau sebagai agent dengan mengutamakan dasarkepercayaan. 2) Biaya transaksi ekonomi lebih banyak dikeluarkan pada masa sebelum panen dengan petanitembakau sebagai penanggung biaya transaksi paling besar, dan share keuntungan lebih kecil dari belandnag. 3)Adanya kelembagaan principal-agent untuk meminimalkan resiko belum terwujud secara proporsional karenasebagian besar resiko dan biaya transaksi tetap dibebankan kepada petani tembakau. Bagi pemerintah seharusnyamemfasilitasi pembentukan organisasi petani seperti koperasi yang berbeda dengan koperasi-koperasi yang sudahada. koperasi tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi dan memperkuat posisi tawar petani tembakau.
Pengaruh Inflasi, Populasi Penduduk, dan Gross Domestic Product (GDP) Terhadap Tingkat Pengangguran di ASEAN5 Periode 1995-2014 Agil Al Ramadhan; Siti Komariyah; Sebastiana Viphindrartin
Jurnal Ekuilibrium Vol 1 No 1 (2017): JEK Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimanakah pengaruh variabel inflasi, populasi penduduk,dan GDP terhadap tingkat pengangguran di ASEAN5 periode 1995-2014. Penelitian ini menggunakan analisisregresi data panel dengan pendekatan fixed effect. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel inflasi dan GDPmenunjukan pengaruh negatif signifikan, serta variabel populasi penduduk menunjukan pengaruh positifsignifikan terhadap tingkat pengangguran di ASEAN5. Saran-saran yang dapat dilakukan pada situasi tersebutadalah pemerintah harus mampu mengontrol harga-harga barang secara umum dan perluasan kuantitas ekspor.Pengendalian untuk mempelambat jumlah dari kelahiran, harus benar-benar dilakukan. Program ini dinamakanKeluarga Berencana (KB). Selanjutnya, pemerintah meningkatkan pertumbuhan GDP dapat menjadi tinggidengan beberapa kebijakan dari pemerintah. Pembenahan akses-akses pembangunan di dalam negeri danpeningkatan usaha kecil untuk meningkatkan jumlah produksi dan tenaga kerja terampil.
Analisis Pertumbuhan Sektor Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Lina Ariani; Endah Kurnia Lestari; Sebastiana Viphindrartin
Jurnal Ekuilibrium Vol 2 No 2 (2018): JEK Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi menjadi hal penting pada dewasa ini tidak terkecuali di wilayah regional. Hal ini tentu saja karena kemakmuran suatu wilayah ditentukan seberapa besar nilai tambah yang ada di wilayah tersebut. Besarnya laju pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah merupakan salah satu faktor untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah tersebut. Peningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan mengoptimalkan potensi sektor pariwisata. Poin penting dalam sektor pariwisata disini adalah sumber daya yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi. Berkembangnya sektor pariwisata diartikan sebagai aspek pariwisata yang terkelola dengan baik dan merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi. Semakin meningkat sektor pariwisata pada suatu wilayah menunjukkan kesempatan akan terus tumbuh dan berkembang akan semakin besar. Semakin besar kesempatan tersebut dalam suatu wilayah, berarti proses pembangunan wilayah tersebut sedang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2014. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Shift Share Esteban Marquillas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sektor pariwisata mempunyai keunggulan kompetitif dan berspesialisasi.
Analisis Kelembagaan Hulu Industri Tape di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso Taufan Muhamad Arif; Rafael Purtomo Somaji; Sebastiana Viphindrartin
Jurnal Ekuilibrium Vol 2 No 2 (2018): JEK Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelembagaan merupakan aspek penting di dalam suatu organisasi dalam ekonomi, masalah kelembagaan merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Salah satunya terdapatnya masalah kelembagaan hulu industri tape di Desa Sumber Tengah yang menyangkut bahan baku produksi untuk keberlanjutan kehidupan ekonomi industri tape. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aturan main serta biaya transaksi pada kelembagaan hulu industri tape di Desa Sumber Tengah. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu suatu subsistem kelembagaan mematuhi aturan main yang secara umum tidak tertulis untuk menjaga kontinuitas pasokan, kepastian kualitas, serta kepastian harga terhadap semua pelaku ekonomi dalam kelembagaan hulu industri tape di Desa Sumber Tengah yaitu industri tape, pengepul, dan petani singkong dengan berasaskan kepercayaan antar pelaku ekonomi.